Apa yang mesti kukatakan padamu saat Rindu menikam langit? Ketika deru metropolitan tak lagi menyisakan arti Dan temaram lampu jalan hanya menyinari kehampaan Adalah kau, dindaku yang melebur satu dalam sukmaku mengalirkan kemuliaan cinta pada sungai kasih yang engkau bentangkan Di hatiku, yang mendambamu, dari detik ke detik Jika saja gerimis malam ini tak segera usai Aku akan tetap mengurainya satu demi samenjadi noktah-noktah kecil berwarna cemerlang Lalu melukisnya dikanvas langit menjadi gambaran wajahmu Dengan ukiran bulan sebagai senyummu Apa yang mesti kunyatakan padamu saat sunyi menyesak dada? ketika kutangkap dan kudekap bayangmu di relung kamar pada senja merah yang menggetarkan Adalah kau dindaku, Bunga mimpiku dari malam ke malam yang memberi seribu makna dari kelembutan matamu Sungguh, aku hanya punya cinta sederhana untukmu yang telah kurajut dengan benang-benang kesetiaan Dan kujalin indah hingga kau kujelang Pada waktunya kelak Kita songsong cakrawala membuka tirai pagi Dengan terik sinarnya yang menyejukkan hati Lalu biarkan aku membawamu terbang Menyusuri pelangi dan melintasi mega Sambil kubisikkan lirih ditelingamu: “Aku tak akan berhenti mencintaimu”
Senin, 24 Oktober 2011
puisi cinta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar